Manusia umumnya tidak pernah merasa cukup
atas apa yg tela ia miliki rasanya ingin selalu memiliki ini dan itu. Orang Karo
bilang “Adi enggo dat sada, dua ate, adi enggo dua, telu min”
Padahal dalam prakteknya :
Walaupun kita memiliki banyak kamar, bukankah kita akan hanya akan tidur di satu kamar ?
Biarpun kita memiliki puluhan mobil, bukankah kita hanya bisa menggunakan satu mobil untuk berkendara ?
Walau mampu membeli makanan yg sedemikian banyak dan mewah, bukankah perut kita memiliki daya tampung yg terbatas ?
Andaikan kita memiliki banyak harta melimpah, bukankah semuanya akan ditinggalkan saat kita meninggal ?
Andai saja kita memiliki semua yg kita ingini, tapi bukankah yang kita miliki belum tentu baik buat kita.
Mungkin ini yang dimaksudkan Paulus
ketika berkata tentang dirinya kepada jemaat Filipi “Kukatakan ini
bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri
dalam segala hal keadaan” (Flp 4 : 11). Tapi ketika melihat kepada
diriku sendiri, aku bertanya “AKU BISA NGGAK YA BELAJAR CUKUP”.
Sahabat mari kita belajar lebih menysukuri kehidupan dan menikmatinya,
yang kita miliki bukanlah segalanya, saya ingin dalam kebijaksanaan
hidup dan semoga kita bisa semakin bijaksana menjalani hidup, saya kasi
contoh lagi ya :
Andaikan kita memiliki banyak uang,
dengan uang tersebut kita boleh boleh membeli makanan yang sangat mahal
tapi bisakah uang tersebut membeli selera makan ?
Andaikan kita boleh membeli ranjang yang berlapis emas tetapi bisakah kita membeli tidur nyeyak ?
Andaikan uang bisa membeli sex tetapi bisakah uang tersebut membeli cinta sejati
Uang memang bisa membeli hiburan dan kenikmatan dunia, tetapi ia tak akan pernah bisa membeli suka cita dan kebahagian sejati.
Maka benarlah apa yang dikatakan Paulus
tentang dirinya kepada jemaat Filipi “Kukatakan ini bukanlah karena
kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala hal
keadaan” (Flp 4 : 11). Tapi kembali kepertanyan diriku semula “AKU BISA
NGGAK YA BELAJAR CUKUP” …. hehehehe, daripada masih merenung lagi, maka
tulisan ini akan semakin panjang, mari sahabat kita belajar saja untuk
“BELAJAR HIDUP CUKUP” dan aku yakin kita bisa … selamat mencoba.
Pekanbaru 23 Juni 2015