DOA ITU BUKAN MANTRA
Dalam cerita “Ali Baba dan 40
Penyamun”, dikisahkan tentang sebuah gua rahasia tempat menyimpan harta hasil
rampokan. Gua itu terbuka dan tertutup kembali secara ajaib bila diucapkan kata
mantra.
Mantranya berbunyi, “Sesame,
engkau pintu bersakti, terbukalah.” Pada suatu hari, Kassim, yang terkenal
serakah, berhasil menguping mantera itu. Begitu ada kesempatan, ia pun mencoba.
Benarlah, batu gua itu bergeser. Ia mengambil uang emas sebanyak-banyaknya.
Tetapi ketika ia ingin keluar lagi, ia lupa bunyi mantera itu. Ia berteriak,
“Sesame, pintu sakti, terbukalah.” “Sesame, terbukalah”.
Bermacam - macam kalimat
diucapkannya. Tetapi tidak ada satu pun yang tepat dengan mantra. Goa itu tetap
tertutup, dan ia mati di situ. Itulah mantera.
Apa itu mantra (Karo : Tabas –
Tabas) ? Mantra adalah perkataan atau kalimat yang dapat mendatangkan kuasa
gaib. Mantera beda dengan Doa. Mantera harus dihafal dan memiliki kata kata
khusus dan unik.
Tapi sering juga kita menganggap
doa juga adalah mantra. Kita berdoa seolah olah membaca mantra, dimana dengan
kata kata khusus dan unik, tiba tiba doa kita manjur dan langsung dijawab
seperti kata – kata gaib yang terdapat di dalam mantra. Doa bukanlah mantra
karena kekuatan doa tidak terletak pada kalimat yang di dalamnya atau oleh pengucapan
kata - kata, melainkan terletak pada Tuhan sang pemilik doa.
Cuplikan dari buku Pdt. Dr.
Andar Ismail "Selamat Pagi Tuhan". Semoga dapat menjadi refrensi bagi
kita. Tuhan memberkati.
Pekanbaru. Jumat 03 Feb 2017.