“PERBUATAN BAIK – BERBUAT BAIK”
Perbuatan baik bukanlah perbuatan baik
lagi jika kita dari perbuatan baik itu kita mengharapkan sesuatu karena
jika ada imbalan maka sebenarnya yang terjadi adalah tukar – menukar,
oleh itu jika seandainya sahabat berbuat baik kepada saya dan saya juga
berbuat baik kepada sahabat maka sebenarnya kita telah seri, sehingga
sahabat tidak boleh menuntut saya agar bebuat baik kepada sahabat.
Perbuatan baik boleh juga menjadi sebagai
strategi, muslihat, dan trik dengan tujuan menguntungkan diri, jikalau
memang demikian maka itu juga bukan dinamakan perbuatan baik, karena
hanya sebagai media saja.
Bukankah sering perbuatan baik itu kadang
juga menjadi beban kepada sang penerima jasa baik ? oleh itu sebenarnya
perbuatan baik seharusnya tidak mengikat siapa pun, sehingga dengan
terpaksa seseorang melakukan perbuatan baik kepada kita.
Mother Theresa, setiap saat melakukan
perbuatan baik, oleh karena apakah ? apakah ia mengharapkan sesuatu dari
perbuatannya, sehingga orang akan hormat kepadanya ? Apakah perbuatan
baiknya sebagai strategi atau media untuk menarik simpati orang lain ?
dan apakah perbuatan baiknya mengikat orang yang menerima perbutana
baiknya ? sahabat sekali – kali tidak ! Mother Theresa melakukan
perbuatan baiknya hanya oleh karena kasih Kristus yang ada di dalam
dirinya, sehingga ia merasa berhutang kepada Kristus. Maka oleh itu
Mother Theresa pernah berkata : “Bila kau baik hati, bisa saja orang
lain menuduhmu mencari pamrih – tetapi bagaimanapun tetaplah menjadi
pribadi yang baik hati. Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin orang
lain akan menipumu – tetapi bagaimanapun tetaplah menjadi pribadi yang
jujur dan terbuka. Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan,
mungkin orang lain akan iri – tetapi bagaimanapun berbahagialah.
Kebaikan yang kau buat hari ini, mungkin saja besok akan dilupakan orang
lain – tetapi bagaimanapun, tetaplah berbuat baik”
Hal senada dengan yang di katakan
Mohandas Ghandi : “Kebahagiaan itu bergantung kepada apa yang dapat Anda
berikan – bukan kepada apa yang Anda peroleh” dengan perkataan ini
Mohandes Ghandi mengatakan bahwa perbuatan baik akan melahirkan
kebahagian bagi sang pelaku. Oleh itu, sebenarnya jika kita melakukan
perbuatan baik dan membahagiakan orang lain, sebenarnya kita juga
menerima kebahagian itu, jadi lakukanlah kebaikan tanpa pertimbangan
atau pikiran lain karena sebenarnya kebaikan apapun yang kita lakukan
tak akan dapat dibandingkan dengan kebaikan Tuhan yang kita terima dan
jangan sekali – kali pedulikan apa kata orang tentang kebaiakn kita,
karena sebenarnya kita sedang berurusan dengan Tuhan Allah.
Saya kira inilah aplikasi yang
dimaksudkan Yesus ketika berkata : “Tetapi kepada kamu, yang
mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada
orang yang membenci kamu ; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk
kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar
pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan
barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta
kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada
mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah
jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang
mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang
berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat
demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena
kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya
mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan
berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan
balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah
Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang – orang jahat. 6:36 Hendaklah kamu
murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Lukas 6:27-36).
Sahabat, saya rasa sudah saatnya kita
melakukan perbuatan baik dan berbuat baik seperti yang dikatan Yesus
yang diteladankan oleh Mother Theresa. Aku mau bagaimana dengan sahabat,
mau juga kan, okelah kalau begitu, LETS DO IT !
Pekanbaru 22 Juni 2015