Senin, 13 Oktober 2014

BEGU DALAM KEPERCAYAAN SUKU KARO

BEGU DALAM KEPERCAYAAN SUKU KARO

I. Pendahuluan
Ketika kekristenan datang ke Tanah Karo maka injil berjumpa dengan unsur – unsur budaya lokal. Artinya injil bertemu dengan Adat, bicara dan kiniteken yang merupakan unsur pelaksana dalam budaya kkaro. Ketiga hal inilah yang menjadi dasar budaya Karo. Adapun pengertian dari ketiga hal tersebut diatas adalah :
  1. Adat adalah dalam pemahaman orang Karo adalah sikap hidup yang telah menjadi kebiasaan dalam perikehidupan yang menjadi aturan dan norma hidup orang Karo yang sudah ada sejak dahulu kala dan diturunkan turun temurun kepada generasi berikutnya.
  2. Bicara adalah sesuatu yang dianggap baik diturunkan (jile – jile) sebagai tambahan dalam adat, dimana setiap daerah memiliki Bicara yang berbeda – beda.
  3. Kiniteken adalah kepercayaan terhadap adanya kekuasaan diliuar manusia yang dianggap mampu melindungi manusia dan melepaskannya dari bahaya serta memberikan berkat kepada manusia yang menyembahnya.
Unsur yang paling dekat dan bersangkutan dengan dunia adikodrati orang karo adalah begu, yaitu roh yang telah meninggal, khususnya almarhum sanak saudara (Keluarga) dan nenek moyang. Berdasarkan kepercayaan orang Karo, begu adalah arwah (tendi) orang yang sudah meninggal dan ini terlihat dari pernyataan oraong karo : roh menjadi begu,rambut menjadu ijuk, daging menjadi tanah, tulang menjadi batu, darah menjadi air, nafas menjadi angin, dari sinilah orang Karo memahami ada keterbatasan hidup dalam dunia, tetapi ada juga kelanjutan hidup setelah kematian.

Dalam pemahaman orang Karo bahwa yang sudah meninggal masih dapat dihubungi dengan perantaran dukun (guru sibaso) dan roh itu yang dikenal dengan begu terbagi dalam dua yaitun roh nenk moyang / Keluarga adalah yang baik karena dianggap dapat memberikan kebaikan dan begu ganjang dikatakan roh yang jahat karena ia akan membunuh sang pemelihara tidak memberikan persembahan atau sesajen (mere man begu). Demikianlah, konsepsep tentang begu dipahami sebagai yang baik dan yang jahat. Dan pada umumnya orang karo masih berhubungan dengan begu hal ini terlihat dengan masih seringnya ada ritual – ritual agama asli (Pemena) dan beberapa yang berkaitan dengan ritual ini adalah :
  • Perumah begu (Pemanggialn roh nenek moyang ke rumah)
  • Cibal – cibalen (sembah – sembahan)
  • Erduhap i kuburen (mencuci dimuka dikubura seraya berkat)
  • Erpanguir kulau (berlangir atau keramas di sungai)
Dalam ritus – ritus ini biasanya dalam pelaksanaannya ada unsur pemujaan roh orang mati (begu jabu : begu keluarga) . Pada dasarnya gereja melarang keras tindakan – tinadakan seperti ini, tapi entah mengapa banyak orang kristen yang masih melaukannya. Kelihatannya ajaran gereja belum mampu menjawab pergumulan dan kebutuhan hidup masyarkat karo yang menjadi harapan hidup orang karo yaitu kekayaan, jabatan / pangkat, kesehatan dan keturunan, oleh kekristenan yang kurang tidak atau kurang tidak diberikan jalan konkret untuk memperoleh tampaknya orang karo kristen dalam hal ini bersikap dualistis antara kpercayaan lokal dan kekristenan.

II. Agama Asli Suku Karo
Agama asli Suku karo (Pemena) sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu bahkan sampai sekarang masih ada penganutnya. Menurut kepercayaan tradisional, disamping percaya adanya Tuhan pencipta langit dan bumi, termasuk segala isinya , orang Karo percaya diluar itu masih ada pencipta – pencipta lain yang membantu mereka yang disebut dengan roh – roh halus dari nenek moyang yang memberikan rahmat ,menghindarkan dari bahaya – bahaya penyakit,murah rejeki dan lain – lain, sehingga dalam waktu tertentu orang harus menyajikan persembahan khusus untuk roh – roh itu .
Menurut kosmologi Batak, dunia dibagi menjadi tiga bagian yaitu dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah. Setiap wilayah kekuasan Dibata kaci – kaci, diperintah oleh seorang Dibata, sebagai wakilnya. Dibata datas (Allah yang diatas) disebut Butara Guru, Dibata tengah (Allah tengah) disebut Tuhan padukah ni Aji dan Dibata Teruh (Allah dibawah) disebut Tuhan Banua Koling. Yang menguasi dunia mahluk halus, dan diamping tiga Dibata ini, terdapat dua unsur kekuatan lain, yaitu Sinarmatari dan siberu Dayang . Dari konep ini maka begu dirasakan sebagai sesuatu kekuatan yang cukup berperan dalam hidup manusia. orangh Karo masih melakukan hubungan dengan begu karena beberapa alasan seperti : ada aspek batin yang dirasakan ketika berhubungan dengan begu, dan adanya suatu harapan dan pergumulan yang diyakini didapatkan atau dijawab melalui hubunganitu.

III. Konsep Jiwa atau roh (tendi) dalam kepercayaan orang karo.
Orang karo mempercayai, manusia terdiri dari dua bagian yaitu tendi dan tubuh. Kesatuan dari keduanya adalah manusia itu sendiri. Tempat tendi adalah disemua bagian tubuh dan mengusai tubuh itu. Jika tendi meninggalkan tubuh maka akan terjadi penyakit atau bahkan kematian, oleh karena itu dibuatlah upacara pemanggilan tendi. Tendi dapat dibuat sebagai aku yang lain (other self), sebab ia mempunyai kehendak dan kesukanya sendiri, ada tujuh jenis dalam orang karo yaitu :
  1. Si Jujung atau si Jujungen, merupakkan jenis tendi yang selalu ada pada manusia untuk melindunginya.
  2. Si Galiman, adalah utusan
  3. Si Ndakara atau si Nndakarak adalah penganmbil air
  4. Si ndakirik atau si Endakirik adalah yang memasak air
  5. Si Berka Kondang atau si Raka – raka adalah pelanglang buana ke tempat oranag – orang berpesta.
  6. Erka Kasih atau si Tenda – tandik adalah pencuri
  7. Si ola lapat adalah pemain Judi
Kertujuh sifat roh ini sebenarnya menunjukkan sifat seseorang pada orang Karo . Selama manusia masih hidup, tendi menjadi bagian dari dirinya. Namun, ketika manusia meninggal maka tendi menjadi begu.

Secara umum, begu adalah roh (tendi) orang yang sudah meninggal. Menurut orang karo, jika orang meninggal, maka roh (tendi) –nya berubah menjadi begu. Terdapat pemahaman yang ambivalen dalam orang karo mengenai begu, yaitu ditakuti namun dirindukan, karena masih memanggil roh orang mati melalui Guru si Baso sebagia medimnya.

Ada juga pemahaman orang Karo bahwa tempat tinggal (Kuta) itu letaknya dekat dengan kuburan, disana begu – begu itu pun hidup secara non fisik , berladang, menikah dan sebagainya, serta adapula kematian yang akan dihadapi oleh begu – begu tersebut. Halnya demikian karena menurut pemahaman orang Karo, begu – begu itu masih mengalami kematiannya sebanyak tujuh kali, lalu kemudian ia akan menjadi bagian kosmos. Sedikit agak berbeda dengan apa yang dituliskan A. Ginting Suka, bahwa begu yang telah mengalami kematiannya tujuh kali akan berubah menjdai rumput lejo (dukut lejo). Menurut konspsi mereka mak begu – begu itu akan mengembara dulu selam empat hari , mak berhubung dengan ini maka ziarah pertama yang dilakukan pun pada hari ke empat setelah penguburan, ziarah itu merupakan ziarah pertemuan dan perpisahan dengan begu yang pergi kekampungnya begu.

Hubungan yang tetap antara orang yang masih hidup dan yang telah mati tersebut dilatar belakangi oleh konsep pemahaman orang karo bahwa orang mati dagingnya saja yang mati, sementara tendinya tetap hidup menjaga dan memberi berkat kepada keluarga yang ditinggalkannya, ataui sebaliknya akan mengganggu keluarga jika tidak diberi sesembahanatau keluarga tidak mengingatnya lagi. Berdasarkan inilah keluarga tetap memperhatikan anggota keluarga yang sudah mati , menghargainya dan malah ada yang membuatnya sebagai yang disembah (Pajuh – pajuhen) misalnya dengan membuat pagar atau galoh tempat persembahan, ketika diadakan upacara sembahan maka biasanya banyak makanan yang diantar seoperti cimpa, galuh, dan memberikan rokok. Orang Karo yang masih menganut kepercayaan tersebut disebut dengan perbegu atau si pelbegu, sudah jelas istilah ini adalah istilah yang sangat mengerikan sebab denganistilah perbegu , berarti manusia yang kepercayaannya seperti yang di ungkapkan diatas, menggantungkan diri kepada segala tindakan begu. Apalagi arti begu sering diterjemahkan dengan setan, yang berarti menyembah setan.

Dalam religi Karo tradisional Orang Karo mengenal beraneka ragam begu, antara lain :
1. Begu jabu
Adalah begu penjaga keluarga (Jabu) yaitu dari keluarga terdekat yang telah meninggal dunia, dan yang menjadi begu ini adalah keluarga yang meninggal dala kandungan, mati belum bergigi, mati sehari dan mati perawan. Daan begu jadu ini jabu sering dinamaio pagar jabu, sebagai pelindung keluarga dari segala macam ancaman dan niat jahat serta memberi kesehatan pada semua anggota keluarga.
2. Begu Butara Guru
Adalah roh orang yang mati sejak masih dalam kandungan dan termasuk juga begu penjaga keluarga dan biasanya dibutakan ‘ Beren – beren’ atau pajuh – pajuhen (sesembahan) kepadanya agar ia mnjaga keluarga misalnya menghindarkan perselisihan atau perpecahan keluarga serta mengindarkan penyakit.
3. Begu Bicara Guru
Disebut juga begu si Kaku jabu, begu pelindung keluarga dan begu ini berasal dari orag yang mati sebelum tumbuh giginya dan begu ini juga diberi sesembahan (bere –beren) dengan menanam pisang diddekat rumah dan dipagari bambu.
4. Begu Si mate sada Wari
Adalah perkakun yang ketiga, kem atiannya bukan karena penyakit tetapi karena mati secara mengejutkan dan mendadak mati dalam satu hari karena perang, petir dan jatuh, dan kepadanya juga diberi sesembahen (bere – beren) dan biasanya dipanggil setahun sekali, dan gtujuannya adalh untuk mendapat kesehatan ( kejuah – juahen ) dan ada nilai positif dari hal ini karena biasanya dalm acara ini dilkaukan acara pur – pursage (membuat perdamain dalam keluarga)
5. Begu Tungkup
Bersal dari wanita / gadis yang meninggal dunia yang belum kawin dan tiodak kawain selama hidupnya. Sering juga disebut denagn begu ajbu dan harus dihormati supaya hjangan mengganggu.
6. Begu Biasa
Begu orang yang mate kayat – kayaten , yaitu yang mati karena kena penyakit, sedaangkan orang itu belum begitu tua. Ia tidak dapt menjadi begu jabu dan hanya menjadi begu biasa.
7. Begu Menggep
Adalah sejenis begu yang sangt menakutkan, selalu menyembunyikan diri dibawah tangga rumah atau di pondok – pondok untuk memangsa. Begu ini sangat ganas kepada wanita dan anak – anak. Sebagai penangkal maka anak – anak dan wanita mengalungkan Jerangau (sejenis Kunyit).
Menggep dalam bahasa karo artinya “ keluar dengan tiba – tiba untuk menerkam mangsanya “ dan itulah sebanya maka begu ini ditakuti orang.
8. Begu mentas
Apa yang disebut dengan begu jabu adalah begu yang hanya melintas (Mentas), demikaianlah bgeu mentas ini yang hanya lewat dan tidak mengganggu.
9. Begu Sidang Bela
Adalah begu wanita yang meninggal dunia pada saat melahirkan anak , dalambahasa Karo disebut begu simate ranak (begu yang mati dalam melahirkan) Begu ini baik dalm dunia bawah dan di dunia ini sangat kejam dan benci sekali kepada wanita yang hamil dan anak – anak kecil sebagai bals dendam. Begu ini selalu menanti pada bagian hilir dari pancuran atau tempat mandi.
10. Begu Ganjang
Adalah begu yang sangat ganas dan senag sekali mencekik leher manusia . Begu ini tinggi setinggi pohon enau dan dapat berperangai wanita atau pria, bergigi tajam seperti taji. Begu ganjang ini dapat membuat orang mati seketika kalau dia mencekik leher dan yang dicekik berwarna biru dan mata orang itu terbebelalak. Tangkal begu ini adalah Jerangau atau ikat pinggang Jerangau (Sejenis Kunyit) dengan pintalan benang benalu, yaitu berwarna merah, hitam dan kuning.
11. Begu si Rudang Gara
Begu si Rudang Gara adalah begu yang bisa disuruh – suruh, misalnya menjaga ladang, kolam ikan, jemuran dan lain – lain. Apabial ada pencuri yang datang maka ia dapat mencelakai pencuri itu, misalnya meninggal atau stroke.
IV. Arti Penting Begu dalam konteks religi Suku Karo
Alam kerohanian karo masih sangat dipengaruhi oleh roh – roh kerabatnya yang tekah meninggal, menimbulkan suatu relasi antara yang hidup dengan yang sudah mati, artinya orang karo masih beranggapan begu masih mempunyai peranan dalam hidup mereka.
Orang Karo mempercayai adanya Tuhan (Dibata). Tapi ada anggapan maka Tuhan itu jauh diatas sana maka ia tidak lagi mengingat persoalan manusia, maka begu – begu dianggap dapat membantu persoalan mereka . Begu semacam menjadi “ pengobat batin “ yang berada dalam situasi “ krisis “ dan ada anggapan jika “ berniat “ maka begu akan memenuhi kebutuhan mereka, dan oleh sebab itu maka oraqng Karo sanagt menghargai begu khusunya begu jabu (begu Keluaraga) dan selain itu ada anggapan maka begu dapat menjadi marah jika dilupakan atau tidak diperdulikan oleh angggota keluarganya yang masih hidup bahkan bisa jadi ia tidak diterima di perkampungan begu, oleh itulah biasanya keluarga memberiakn cibal – cibalen (persembahan) kepada begu , atau sewaktu – waktu melakukan upacara perumah begu (Pemanggilan roh) ke rumah.
Dengan demikian peranan begu dalam orang karo, tampaknya meliputi banyak aspek kehidupan dan pergumulan orang Karo.
Kemudian apa yang terjadi jika alam kerohanian orang Karo yang erat kaitannya dengan begu – begu dimasuki oleh suatu agama besar, yaitu Kristen, yang memiliki pandangan berbeda dengan agama pemena orang Karo? Yang terjadi adalah terjadinya pergesekan antara yang baru (agama Kristen) dengan yang lama (pemena) dalam perjumpaan itu.

V. Kesimpulan dan Penutup
Apabila kepercayaa kepada begu dinilai ia banyak dapat membantu / menjawab kegelisahan manusia akan persoalan hidupnya , maka seberapa pula gereja dapat membantu / menjawab persoalan jemaatnya ?
Apabilal orang Karo merasa dekat dengan orang – orang yang telah pergi mendahului mereka, lantas, apakah kerinduan macam ini dapat ditemukan dalam persektuan di gereja ? Hal inilah yang harus dijawab gereja sehingga Injil yang diberitakan tidak brcampur dengan kepercayaan Sipemena dan gerja harus meletakkan dasar – dasar Teologis terhadap pengajaran iman Kristen dengan benar dan tegas , sehingga tidak terjadi lagi dualisme dalam kehidupan jemaat.
Sebagai suatu gereja yang memiliki aturan – aturan dalam pelayanan, GBKP mempunyai Tata Gereja yang berfungsi :
  • Untuk mengungkapkan hakikat gereja sebagai tubuh Kristus dan mengatur sikap, tindakan, tata kehidupan dalam pelayanan dan pengakuannya selaku gereja.
  • Sebagai pedoman dan penuntun bagi setiap warga GBKP didalam menerima dan melaksanakan kewajiban sesuai dengan panggilan gereja, yaitu : bersaksi, bersekutu dan melayani.
  • Sifatnya mengikat bagi seluruh anggota, pelayan khusus dan pegawai GBKP
Maka segala sesuatu pelayan GBKP harus berdasarkan Tata Geraja GBKP, termasuk di dalamnya pengaruh Agma si Pemena, yang menjadi Konteks dimana orang Karo berada. Telah ditetapkan didalam Tata Gereja GBKP Pasal 17 yang menjelaskan hal – hal yang berkaitan tentang Kepercayaan :
a. Apabial ada anggota jemaat yang menggunakan Alkitab menjadi bahan tenung, jimat,yang bersangkutan wajib di ingatkan dan dibimbing
1. Kalau ia tidak mau menyesal akan perbuatannya tersebut, maka ia dikenakan pengembalaan khusus untuk jangka masa waktu yang ditetapkan majelis jemaat yang disetujui oleh BP. Klasis
2. Apabila yang bersangkutan tidak bertobat, mak ia dikeluarkan dari GBKP          (Pedauh la ersibar)
3. Dalam dua statyus tersebut, yang bersangkutan dapat diterima kembali menjadi anggota apabila yang bersangkutan telah menyatakan penyesalannya.
b. Seseorang Kristen yang melakukan upacara kepercayaan pribumi (Animisme ) seperti erpangir ku lau ( Berlangir ke air ), berdukun,menyembah atau memakai benda – benda khusus guna mencari keselamatannya wajib di iingatkan dan dibimbing.
1. Kalau ia tidak menyesal, maka ia dikenakan pengembalaan khusus untuk jangka waktu masa yang ditentukan Sidang Majelis Jemaat yang disetujui BP. Klasis.
2. Apabial yang bersangkutan tidak menyesali perbuatannya, maka ia dikeluarkan dari GBKP.
3. Yang bersangkutan dapat diterima kembali menjadi anggota, apabial ia menyatakan pertobatannya.
Dari sikap diatas, dapat dilihat GBKP menerapkan aturannya terhadap kepercayaan Sipemena orang Karo dan besikap tegas terhadap yang dianggap bertentangan dengan Iman Kristen.
Apa yang tertuang dalam Tata gereja GBKP sangat sesuai dengan doktrin yang dipegang GBKP, yaitu Calvinisme. Dimana Calvini menghadapi “sisa – sisa Tahyul“. Dalam Ordonnances Eccsiastiques (1541), calvin hanya menetapkan ‘ bahwa orang – orang mati harus dimakamkan dengan hormat dan pantas , sedangkan pemerintah di ajurkan untuk menginstruksikan mereka yang membawa mayat untuk tidak melakukan tahyul yang bertentangan dengan firman Allah “ yang dimaksud adalah segala doa keselamtan untuk orang mati “. Hal ini dijaga ketat, sehingga seorang wanita yang berdoa dikubur suaminya supaya ia boleh beristirahat dengan tenang , dikenakan disiplin gereja.

Sikap Calvin tersebutlah yang di adopsi GBKP. Hal ini terlihat jelas dalam liturgi penguburan GBKP yang sedikit sekali memasukkan unsur – unsur tradisional karo. Dalam perkembangan GBKP sekarang ini, meskipun masih banyak yang bertentangan dengan budaya Karo, GBKP tetap berusaha menentang kepercayaan Sipemena dan berusaha menguatkan iman Kristen didalam setiap warga jemaat sehingga tidak lagi dipengaruhi oleh kiniteken sipemena.

PJJ GBKP. “I Pasu – Pasu Guna Jadi Pasu – Pasu” II Raja – raja 4 : 8 – 17

Suplemen PJJ Pekanbaru Tgl 12 – 18 Okt 2014

Ogen : II Raja – raja 4 : 8 – 17
Tema : “I Pasu – Pasu Guna Jadi Pasu – Pasu”

Syalom.
Pokok Pikiren :
  • Diberu si tading i Sunem enda labo ikataken ise gelarna saja rusur igelari alu “Perempuan Sunem” keturunen suku Ishakar, sekalak si i hormati masyarakat si enterem ija ituriken diberu enda ras perbulangenna sekalak kalak bayak dingen ndatken kerina kebayakenna arah kerja kerasna alu ndahiken dahin si mehuli, erkiteken daerah Sunem e sendiri merupaken daerah si mehumur. Alu bage banci sikataken maka kerina kebayaken si idatna labo erkiteken warisen ntah pe alu cara sila jujur janah tuhu ia i hamati jelma si enterem pe erkiteken kerina kebayakenna i pakena guna nampati jelma si enterem (Kej 49 : 14 – 15, Jos 19 : 17 – 23).
  • “Perempuan Sunem” enda pe ituriken sekalak diberu si tuhu – tuhu enghamati perbulangenna selaku kepala rumah tangga, ija ibas sie teridah ibas ia la nggit muat keputusen si sada – sisada, ertina kai pe si atena si ilakokenna tetap i arihkenna ras perbulangenna gia sekali perbulangenna e enggo metua (II Raja – raja 4 : 9, 22).
  • Ia tuhu – tuhu enghamati Dibata, sie teridah arah ia enghamati Elisa sebage nabi Tuhan sibadia dingen e iakukenna ras perbulangenna. Kehamatenna e teridah arah ia nikapken kerina pangan man Elisa di kune Elisa reh ku kutana janah la tanggung – tanggung maka ia pe nikapken ingan ibas rumahna alu erbahan ingan tading si khusus man Elisa (II Raja – raja 4 : 9 – 10).
  • Ibas kerina perbahanenna simehuli, maka Dibata ersemulih man bana ija Dibata mereken keleng ateNa man bana, ibas ia lenga natang tuah ibas sie me Dibata mereken tole pasu – pasu man bana alu mereken sada anak dilaki sada pasu – pasu situhu – tuhu meherga kel ibas jabu (II Raja – raja 4 : 18. Bdk, Sara si ipasu – pasu Tuhan ibas, Kej 25 : 1 – 2).
  • Elisa ibas oratenta enda eme sekalak nabi Tuhan bekas ajar – ajar Elia. Ia jadi nabi kenca Elia iangkat ku surga janah ibas kidekah ia jadi nabi erkiteken kepatuhenna man Tuhan, maka melala pe mujizat si ilakokenna ibas pemasu – masun Tuhan (bdk. II Raja – raja 4 : 1 – 7).
Point Aplikasi :
  • Secara teologis arus si akuken maka Dibata me sebage sumber, pemilik ras pemberi pasu – pasu man banta ras kerina pasu – pasu e isehken Dibata man banta erkiteken Dibata enggo erpadan maka Ia tetap engkelengi manusia (kalak si tek). Ibas pemahamen si enda maka kita sebage penerima pasu – pasu pe la hanya banci terjeng “Penikmat Berkat” tapi uga ka kita banci jadi pasu – pasu man kalak sideban (Bd. Kej 12 : 1, 22 : 18. Luk 12 : 13 – 21, Perb 5 : 1 – 11) ertina tupung Dibata mereken pasu – pasuNa man banta maka Dibata pe menuntut dirita jadi pasu – pasu man kalak sideban.
  • Kerina kita tentu erpengarapen nandangi pasu – pasu Tuhan seh man banta ras mungkin kalak sila wars ngenca la erpengarapen nandangi pasu – pasu Tuhan. Tapi si ingetlah maka kalak si enggo i pasu – pasu pe ndatken “Perintah” guna jadi pasu – pasu man kalak sideban janah sekaligus jadi nafas kegeluhennta man banta min selaku pengikut Kristus janah reh ulina adi la terjeng ngenca tupung kita ndatken pasu – pasu saja maka kita jadi pasu – pasu man kalak sideban tapi ibas masa sulit pe kita tetap ka jadi pasu – pasu man kalak sideban, bdk, tupung sekalak diberu – balu – balu mere man nabi Elia (I Raja – raja 17 : 8 – 24).
  • Diberu Sunem e makeken kerina kebayekenna guna hal simehuli janah erkiteken kiniulinna e maka ia pe i pasu – pasu Tuhan ka alu mereken anak dilaki kubas jabuna (II Raja – raja 4 : 17, bd, Mat 10 ; 41). Ibas si enda penting ka si perdiateken maka Dibata sendiri si berinisiatif ibas mereken pasu – pasuNa (II Raja – raja 5 : 11- 13).
  • Diberu Sunem e pe memiliki hubungen si mehuli ras Elisa, ertina ia tuhu – tuhu enghamati sekalak serayan Tuhan. Janah ibas ia enghamatisa e maka ia sendiri erinisiatif nikapken kai si perlu man nabi Elisa. Tentu hal sienda pe jadi pelajaren penting man banta uga kita pe banci min berinisiatif guna banci mereken simehuli man temanta simembutuhken penampatta ibas erti kata la pedah si timai temanta erkata tapi enggo si lakoken leben (beluh erpengagak).
  • Tema PJJ-nta sendah “I Pasu – Pasu Guna Jadi Pasu – Pasu” tema enda eme bentuk “Perintah” emaka tentu la banci lang si ueken me “Perintah” e ras mari si lakoken e ibas setiap tingkaten kegeluhenta gelah alu malem ate Dibata man banta kerina.
  • Adi lit sekalak si hanya ngukurken bana situhuna ia la pernah merasaken kerihen kegeluhen situhu – tuhu ras Tuhan. Ibas sejarah kegeluhen Mother Theresia si idah ia nandingken kerina kenyamanen ibas kegeluhenna, nadingken kutana Albania dingen lawes ku ingan paling kumuh i India dingen njadiken dirina jadi pasu – pasu man kalak si musil, si mesera, si sakit, si buta huruf, rsd, dingen sejarah mencatat Mother Theresia i kenala sebage “Berkat Terhadap Semua Orang”.
  • Kita enggo ngaloken pasu – pasu emaka mari dage minter si aplikasiken ibas geluhta ibas kita enggo nggejab mbelin kepe pasu – pasu Tuhan man banta, janah adi erpengue kita ? ibas situasi genduari si cukup penting ras jadi perhatinta eme nanadangi kekelengenta si lit i Tanah Karo si paksana ngenanami “Bencana Gunung Sinabung”, tentu enggo enterem senina – turangta singenanami kiniseran ibas pengungsin si tuhu – tuhu membutuhken penampat ibas kita nari, emaka asa banci mari minter sibahan aksinta guna nampati senina – turangta si paksana kena dampak “Bencana Gunung Sinabung” e gelah alu bage kerina kita ras temanta si kesusahen genduari radu ras jadi “Penikmat Berkat.
Amin.
Pekanbaru 10 Okt 2014.
Tulisen enda sifatna hanya Suplemen. Bimbingen PJJ si baku tetap si ipedarat Moderamen GBKP si isikapken PPWG GBKP. Salam, Bujur ras mejuah – juah. Selamat PJJ.

“Dame Man Bangku, Meriah Man Bandu” Mat 10 : 5 – 14

“Dame Man Bangku, Meriah Man Bandu” Mat 10 : 5 – 14

Suplemen PA Moria 14 – 20 Sept 2014
Tema : “Dame Man Bangku, Meriah Man Bandu”
Ogen : Mat 10 : 5 – 14

Ibas Matius pasal 10 : 5 – 14 enda Yesus nuriken uga seharusna sekalak ajar – ajar Yesus si sejati ras tujun pendahin rasul – rasul ibas meritaken berita si meriah eme :
  1. Litna pembatasen man rasul – rasul ibas meritaken berita si meriah ija rasul – rasul la banci menyimpang ku daerah i luar kalak Jahudi ntah bengket ku daerah Samaria. Aturen ras pembatasen si ilakoken Yesus, gelah ajar – ajar memprioritasken kalak Israel sebage biri – biri si enggo bene alu fokus berita “kinirajan surga enggo ndeher”, alu tujun lit pertobaten ibas kalak Israel, sebab banci jadi kalak si iluar Israel lenga ngasup ngaloken berita si meriah si ipeseh ajar – ajar (ay.5 – 7).
  2. Rasul si 12 kalak sekaligus i suruh la hanya meritaken berita si meriah tapi sekaligus ndahiken – dahin pelayanen si bersifat fhisik eme alu mpepalem kalak sakit, pegeluh kalak si enggo mate, mpepalem kalak si gadamen, dingen mpelawes setan – setan, alu la ngarapken upah (ay.8).
  3. Ajar – ajar pe i perintahken Yesus alu la maba perbekalen, emas, pirak ntah tembaga, bekal baju ose, sepatu ras ciken. Kerina perintah Yesus ngajarken rasul – rasul gelah tetap tek nandangi kuasa pemeliharan Tuhan (ay. 9 – 14)
  4. Alu bage cara strategi pelayanen si isingetken Yesus arah Mat 10 : 5 – 14 enda eme naksiken berita si meriah arah meproklamasikenca, arah kegeluhen alu prinsip melayani ras memberi si icidahken ibas tindaken keleng ate ras kepedulian terhadap sesama.
Kata “dame” i ertiken suatu keadaan yang tidak bermusuhan, tidak ada perang, tidak ada perselisihan, berbaik kembali, adanya suasana tentram. Tentu ibas pengertin kata dame enda ateta kita nggeluh ras jadi sada sada perayakenta. Yesus sendiri pe enggo mperdameken dirinta ras Dibata alu mereken kesahNa i kayu persilang, emaka ibas sie kerina kita ngataken bujur man Dibata, dage guna merespon perbahenen keleng ate Dibata simperdameken diriNa ras kita emaka la banci lang kita pe maba perdamen ibas kegeluhenta dingen jadi tugas panggilenta bagi isingetken Yesus ibas khotbah i Bukit Matius 5 : 9, nina : “Ketuahen me kalak si erbahan perdamen, sebab iakui Dibata me ia anakNa”.
Temanta “Dame Man Bangku, Meriah Man Bandu”, ningetken man banta “hasil’ ibas kita erdame entah “sebab – akibat” ibas kebersamanta nggeluh ibas perdamen, dage mari erlumbalah kita erbahan perdamen gelah kerina kita ermeriah ukur ibas kegeluhen jabu, gereja ras masyarakat, uga carana eme si isingetken ibas oratenta senda enda ula si langgar aturen si lit, siberitaken berita si meriah gelah kerina kalak nggeluh ibas kata Dibata, jenari Berita si Meriah e si aplikasiken ibas tindakenta ibas kepedulian sosialta nandangi kerina jelma ras tetap tek nandangi pemeliharan Tuhan, sebab kalak si alu ate tutus erbahan perdamen tentu i kawali ras i kelengi Dibata (Bd. Penjelasen Mat 10 : 5 – 14).

Amin.
Pekanbaru 12 Sep 2014.

Kamis, 11 September 2014

“Ula Erpekat Erbahan Pertakin” Nehemia 6 : 1 – 13

Suplemen PJJ Pekan Baru 14 – 20 Sept 2014

Tema : “Ula Erpekat Erbahan Pertakin”
Ogen : Nehemia 6 : 1 – 13

Pokok Pikiren :
Ope denga Nehemia menduduki jabaten Pemangku raja (bupati/gubernur) i Yerusalem kidekah 12 thn, ia sekalak kepercayaan jadi juru minum raja Persia si tergelar Artahsasta. Jabaten e cukup terhormat erkiteken i percayai sebage penjaga makan – minum raja (Neh 1 : 1 – 3 : 10 – 17). Ibas kepercayaan raja Artahsasta man bana emaka Nehemia makeken kesempaten mindo man raja gelah banci min ibabana kalak Israel mulih ku Jerusalem guna mulihi mbangun tembok Jerusalem ras membangkitken kegeluhen keagamaan kalak Israel (Neh 2 : 1 – 6 : 15). Rencana Nehemia e i pasu – pasu Tuhan emaka kedungenna kalak Israel Israel i izinken raja Persia mulih ku Jerusalem. Ibas pelaksanan pembangunen tembok e Nehemia me si ngelakokenca erkiteken Nehemia sendiri memang memiliki karakter pemimpin si berkualitas, lit pe kualitas Nehemia eme :
  • Tutus ibas persadaan ras Dibata iba pertoton, erpuasa ras bermoral tinggi dingen njaga kebenaren erpalasken tuntunen Tuhan (Neh 4 : 4 -5).
  • Jujur, bernai ras terpercaya Nulak kerina perbahanen si la benar (Neh 6 : 11, 14).
  • Pentar ibas mengatasi konflik (Neh 5 : 8 – 13).
  • Dem alu pengarapen man Tuhan ibas ngalaken kerina tantangen (4 : 1 – 3).
  • La nggit kompromi emaka keputusen – keputusenna pe tuhu – tuhu bijaksana i barengi visi ras misi si jelas dingen ertanggungjawab ibas setiap dahin si ilakokenna dingen memiliki jiwa pengabdian si tinggi ibas mbangun Yerusalem sebage keinginen suci ibas pusuhna ibas pengajari Tuhan (4 – 6 : 11 – 14).
  • Mengorganisasi kerina kalak Israel rikutken fungsi utama guna ndatken hasil simehuli emaka ia memanfaatken team arah setiap suku kalak Israel (4 : 16 – 23, 5 : 8 – 11).
Kenca Nehemia maba mulih kalak Israel ku Jerusalem dingen ersura – sura mbangun tembok Jerusalem sebage benteng pertahanen ibas musuh nari maka Nehemia ndatken erbage – bage tantangen, lit pe tantangen e eme : ndatken penghinaan (4 : 1 – 6), tindaken kekerasan (4 : 7 – 23), intimidasi (4 : 11 – 14 ; 6 : 9 ; 6 : 5 – 9), tipu muslihat arah pertakin si ilakoken Sanbalat, Tobia ras Gesem, gelah kerina rencana Nehemia gagal ibas mbagun tembok Jerusalem (5 : 3 – 4 ; 6 : 1 – 19). Lit pe pertakin si ilakoken Sanbalat,Tobia ras Gesem eme munuh Nehemia gelah di kune Nehemia mate, maka pembangunen tembok e pasti gagal sebab Nehemia me pemimpin si i patuhi kalak Israel ibas mbagun tembok e, tapi 3 kali usaha si ilakoken Sanbalat,Tobia ras Gesem e gagal eme :
  1. Nehemia itenahken ku Kefirim, i lembah Ono. Daerah enda letakna i dataren pantai sebelah tenggara kota Yafo. Daerah enda la daerah Yehuda gelah ije ia i bunuh, tapi Nehemia la nggit reh ku ingan e sebab enggo ietehna kerna rencana pertakin si jahat si rencanaken Sanbalat, Tobia ras Gesem.
  2. Sanbalat ras Tobia erbahan isu man raja Persia, maka Nehemia ersura – sura jadi raja nandangi kalak Israel. Alu tujun raja Artahsasta ngukum Nehemia ibas penghianaten si ilakokenna.
  3. Sanbalat,Tobia, ras Gesem nyogok nabi Semaya erbahan pertakin alu nuruh Nehemia bengket kubas ingan si Badia rumah pertoton kalak Israel, tapi Nehemia la nggit bengket kubas ingan si ikataken nabi Semaya erkiteken Nehemia sendiri meteh maka imam si mbelin ngenca banci bengket kubas ingan si badia e.
Persinget man banta ibas bahan PJJ-nta sekali enda bagi pengarapen temanta“Ula Erpekat Erbahan Pertakin” eme :
  • Erbahan “Pertakin” eme sada kejahaten si terencana ras biak si iblis. Biak si bage tentu la mehuli emaka selaku anak-anak Tuhan ula nai min kita erbahan pertakin ibas bentuk kai pe sebab ibas paksana kerina rencana si jahat pasti terbuka seh maka kita sendiri pagi kemalun.
  • Ibas kegeluhenta si genduari enda pe tentu tetap lit nge kalak si bage Sanbalat, Tobia, si erbahan pertakin guna meneken kita ibas keriahen kegeluhen si dame, emaka ibas sie, perlu kel kita metenget gelah banci kita pulah ibas rencana kalak si jahat man banta.
  • Ukurkenlah kai si mehuli si ngena ate Tuhan sebab guna sie kap kita i pilih Tuhan jadi anak – anakNa, dingen ise si la ngukuri si mehuli situhuna perdosa kap ras kernep nge pagi erkiteken hukumen Tuhan.
  • Gerejanta GBKP enggo maju ibas kerina program pelayanenna tapi amin bage gia tentu kita la banci lolah erkiteken banci jadi lit si la senang nandangi keberadanta si enggo mehuli ras ersura – sura gerejanta sontar. Ibas sie Pdt/Pt/Dk/Pengurus ras perpulungen Tuhan arus megermet gelah ula kena siding pertakin si jahat.
Pekanbaru 11 Sept 2014.

Jumat, 29 Agustus 2014

“Tutus, Bujur Ras Itemani Tuhan” I Samuel 3 : 15 – 21

Suplemen PJJ RG. GBKP Pekanbaru. Tgl 31 Agust – 06 sept 2014

Tema : “Tutus, Bujur Ras Itemani Tuhan”
Ogen : I Samuel 3 : 15 – 21

Syalom.

I. Kata Perlebe .
Ibas sada dahin ntah profesi kalak si terteki biasana igelari “tangan kanan” ntah pe “orang kepercayaan” guna ndatken gelar/jabaten si bage labo menukah ertina guna ndatkenca sekalak arus tuhu – tuhu enggo teruji ibas kebujurenna, ketutusenna, kesetianna ras tanggung jawabna ibas ndahiken – dahinna. Bahan PJJ-nta sekali enda kerna Samuel selaku “tangan kanan Dibata/orang kepercayaan Dibata” erkiteken man bana i endesken Dibata dahin si cukup penting eme :
  • Guna memulihken kegeluhen kerohanian kalak Israel si enggo meriah iakapna nggeluh ibas dosa alu terang – terangen.
  • Mpengadi kerina praktek sinkretisme (penembahen man dewa Baal).
  • Mpekena mulihi fungsi rumah pertoton gelah i fungsiken alu benar, erkiteken ibas paksa sie imam – imam rumah pertoton lanai jadi teladan ibas kerohanian ras praktek kegeluhen ija sie teridah ibas kegeluhen keluarga Iman Eli ras anakna Opni ras Pinehas si terang – terangen mengkorupsi kerina bentuk persembahen si isehken man Dibata ras ngelakoken perzinahen ibas rumah pertoton Dibata janah sanagt isayangken maka Eli sebage imam utama pe ikut ngenanami ulih perbahanen anak – anakna (I Sam 2 : 12 – 17 ; 3 : 15 – 21).
II. Samuel
Adi kita ngerana kerna Samuel, memang lanai asing man banta ise kin Samuel, sekedar ngingetken ngulihi, piga – piga hal sibanci isingetken eme :
  • Anak dilaki Elkana ras Hana i pegunungen Efraim nari (I Sam 1)
  • Erti gelarna  : Allah mendengar, Nama Allah itu besar.
  • Ndatken pendilo khusus ibas Tuhan nari, erdahin jadi Nabi ibas paksa umur si nguda denga ras langsung nggantiken Imam Eli ( I Sam 7 : 15).
  • Terus menerus nggit erlajar kerna kata Dibata ras patuh man Dibata ibas segedang geluhna seh maka kerina kegeluhenna tetap i temani Dibata.
  • Sikapna selaku anak singuda pe patut man contohen erkiteken ia tuhu – tuhu enghormati Eli selaku orang tua aminna gia imam Eli ras anak – anakna ngelakoken kesalahen si mbelin man Dibata.
  • Kelebihenna sideban pe teridah ibas kebujurenna ras ketutusenna selaku nabi, emaka ibas tep – tep kali ia ngerana, maka kerina kalak Israel megiken rananna (I Sam 3 : 21).
  • Ia me si merombak sosial politik bangsa Israel ibas ia masu – masu Saul ras Daud jadi raja kalak Isarel (I Sam 15 – 16).
  • Ibas sepanjang sejarah kegeluhen bangsa Isarel, Samuel tetap i inget sebage sekalak tokoh si mbelin ras eme maka ibas kematenna kerina kalak Israel ngandungisa (I Sam 25 : 1).
III. Aplikasi
Tema PJJ-nta ibas minggu enda “Tutus, Bujur Ras Itemani Tuhan” kerina si enda teridah ibas diri Samuel ras bageme enggo seharusna kita nggeluhken nggeluhta selaku kalak si nggeluh ibas persadaan Dibata janah lit nge perulihen man kalak  situtus, bujur, ibas persadanna ras Dibata, eme :
  • Tetap ikawali Dibata (Job 36 : 7)
  • Pertotonna i dengkehken Dibata (Mzm 34 : 18)
  • I pulahi Dibata ibas kerina kiniseran nari (Mzm 34 : 20 ; 37 : 39)
  • Nggeluh ibas dame (Kuan – kuan 10 : 9)
  • Nggelu cawir metua (Kuan – kuan 16 : 31)
  • Tetap inget kalak  (Kuan – kuanen 10 : 7 ; Mzm112 : 6).
  • Rsd
Oraten PJJ-nta sekali enda berhubungen ras HUT PERMATA si pe 66 ken, tentu ibas ertambahna umur PERMATA maka ertambahna me ateta si kualitas anak Permata ibas ia nandai dirina ras ncidahken identitasna guna kemulian Dibata, sebab man bana me pagi i warisken kerina beban ras tanggungjawab penginjilen lako pembarken berita si meriah, alu bage Permata gelah mpersiapken dirina (bangun dari tidurnya) bagi Samuel si encidahken keteladanen ibas kegeluhenna ibas masa ngudana ras jadi pemimpin i tengah – tengah bangsa si mbelin, si erbahan perubahen ibas bangsa si perdosa.
Man banta selaku orang tua, tentu pe labo hanya ateta menuntut kegeluhen si mehuli man Permata (anak – anakta i tengah jabu), tapi kita sendiri pe arus nge ncidahken kualitas kegeluhen si mehuli ras jadi teladan siman usihen, kegagalen imam Eli eme ibas ia la ngasup ngajarken anak – anakna tentu la ateta terulang ibas jabunta, dage gelah ula jadi, mari dage silumbaken nggeluh erkemalangen man Dibata alu tutus, bujur ras terteki ibas kai – kai pe sebab adi sekalak (Mamre/Moria) si labo erkemalangen alu tutus man Dibata, nggeluh bujur ras la terteki ibas kai pe, uga nina banci jadi teladan man anak – anakna ?
Dage, nggeluh tutus, bujur ras terteki ibas kai pe, eme kap salah sada tolak ukur maka kita lit ibas pertumbuhen rohani si mehuli. Emaka mari dage erlumba – lumba kita ncidahken kualitas kegeluhen sibage rupana segelah ermulia Tuhan ibas kegeluhenta terlebih – lebih kita kerina warga GBKP.

Amin
Pekanbaru 29 Agust 2014.
Salam
Tulisen enda sifatna Suplemen, bimbingen baku tetap si ipedarat Moderamen GBKP si isikapken PPWG. Bjr

Jumat, 22 Agustus 2014

Suplemen PJJ “Kataken Si Tuhu” Rg. GBKP. Pekanbaru.

Suplemen PJJ Rg. GBKP. Pekanbaru.

Tema : “Kataken Si Tuhu”
Ogen : Jeremia 28 : 1 – 17

Penjelasen Nats :
Guna ngantusi prikope oraten PJJ-nta enda lit ulina adi sioge menaken ibas pasal 27 – 29 erkiteken sada alur cerita, alu bage banci lebih jelas man banta ibas ngertiken oraten PJJ-nta sekali enda. Piga – cataten man banta ibas oraten PJJ-nta si banci isehken man banta ibas eme :
  • Oraten PJJ-nta Jeremia 28 : 1 – 17 nuriken kerna munculna nabi palsu si tergelar Hanaya si ersura – sura mengambil alih fungsi nabi Jeremia, simemainken peranna sebagai nabi palsu alu nubuat palsu man kalak Israel si enggo ertedeh ate nandangi pembebasen ibas perbudaken Babel nari ras memprovokasi kalak Israel gelah erbahan pembrontaken man pemerintahen Nebukadnezer.
  • Jeremia eme sekalak nabi si jadi mediator Dibata ras kalak Israel si tumbuh berkembang ibas kota para imam i Anatot nari daerah utara Yerusalem (650 SM), anak Hilkiah, sijadi nabi ibas umur 20-an. Posisina selaku nabi tentu menarik man kalak si deban sebab ibas paksa sie sekalak nabi cukup i ergai ibas kerina hal. Emaka la jarang sekalak atena ndatken posisi nabi ras eme sebabna ibas zaman PL enterem muncul nabi – nabi Palsu si ersura – sura ndarami keuntungen pribadi ntah guna kepentingen kelompok tertentu.
  • Hanaya ertina Tuhan menganugrahi, anak Azur i Gibeon nari ibas masa e jadi nabi palsu meramalken maka kalak Israel lanai perlu tunduk man raja Babel, alu meritaken man kalak Isarel maka enggo seh paksana Tuhan mbebasken kalak Israel ibas tabanen raja Nebukadnezer nari bagepe nuriken maka kerina barang rampasen peralaten rumah pertoton si irampok kalak Babel banci ibaba mulih ku Yerusalem. Cataten : Kalak Israel tek kel nandangi si ikataken Hanaya erkiteken Hanaya make kata si rusur ibelasken nabi ibas paksa sie eme : “Beginilah Firman Tuhan” sebab adi kata e ibelasken maka kalak Israel memahamisa kata sierkuasa si rehna ibas Tuhan nari, tapi la ieteh kalak Israel maka Hanaya memanfaatken kata e guna kepentingen dirina sendiri.
  • Nubuat Hanaya ndatken pertentangen ibas Jeremia nari erkiteken nubuat e palsu. Perlu pe sieteh maka ibas paksa e kalak Israel riahen iakapna megiken ajaren nabi palsu asangken kata si tuhu – tuhu si ipeseh nabi Tuhan erkiteken ketedehenna mulih ku negerina. Erkiteken sie me maka perkataan Jeremia lanai begikenna sinuriken maka kalak Israel jadi tababen i Babel erkiteken keleng ate Tuhan kap ras labo ngatakenca maka Dibata kalak Israel la erkuasa nandangi dewa – dewa kalak Babel. Adi bangsa e itaban erkiteken sura – sura Dibata kap alu tujun gelah bangsa Isarel menyadari kesalahen si enggo ibahanna ras gelah kalak Israel mengalami pembaharuan iman.
  • Kedungenna Jeremia pe menyadari maka perdebatenna ibas menentang nubuat Hanaya hanya sebage “debat kusir”. Jenari nuriken si tuhu man kalak Israel maka kai pe si inubuatkenna pasti jadi, erkiteken Tuhan pasti nggenepi nubuat si isehken nabiNa. Tapi amin bage gia, perkataan Jeremia tetap la ibegiken kalak Israel dingen ianggapna Jeremia sebage “pendusta” emaka Jeremia nadingken perdebaten e ras menyerahken sepenuhna persoalenna ras Hanaya bagepe ras kalak Israel man Dibata, tapi fungsina sebage nabi tetap idalankenna ibas nuriken kebenaren kata Dibata si tuhu – tuhu.
  • Erkiteken nubuat Hananya palsu, maka kedungenna Hanya i hukum Tuhan sebab ia nggo ngelawan Tuhan alu erbahan nubuat palsu (mempermainken perkataan Tuhan) lit pe hukuman siibereken Tuhan man Hananya eme kematen.
Ibas pemahamen si singkat kerna oraten PJJ-nta sekali enda maka lit dua hal si idah si sue ras temanta ibas minggu enda eme :
  1. Hanaya enggo ngelakoken kesalahen man Dibata alu ernubuat palsu (pemberitaan Firman palsu) ras mendorong kalak Israel gelah ngelawan Babel alu perkataan palsu si ipesehna man kalak Israel.
  2. Jeremia tetap encidahken kualitasna sebage nabi si mengkritik nabi – nabi palsu alu la mbiar, ertina Jeremia tetap melasken kata tuhu gia katana e menyakitken man kalak Israel ras siap menanggung resiko ibas setiap perkataan kebenaren si iturikenna.
Tema “Kataken Si Tuhu”. Kataken situhuna iertiken nuriken uga litna (sesuai sebagaimana adanya) tapi mekatep ibas kinatana ngataken situhu enggo jadi “barang mahal”, piga – piga penyebab si erbahanca maka sulit ntah lit kalak si la pang ngataken situhuna erkiteken : Sekalak atena tetap berada ibas zona aman, la nggit menanggung resiko ibas ia ngataken si tuhu, umpamana jadi sekalak saksi ntah nuriken kerna kebenaren kegeluhen teman ibas mpersingeti ntah ngajarken ku simehuli. Penyebab sideban mungkin njagai perasaan teman ras banci jadi litna sikap tidak peduli nandangi kai sijadi ras sipaling parah lit ibas sekalak biak perbual.

Lit genduari trend si membenarken maka bicara la kel pe ikataken situhuna (terus terang) tapi adi guna kiniulin labo dalih (bohong demi kebaikan) alu tujun la terjadi terjadi hal – hal si la i inginken. Payo nge ?

Study Kasus :
Si A kiam iayak si B alu maba kelewang, atena nakil si A. Si B kiam jenari jumpa ras kita guna minta tolong, nina man banta tolong lindungi aku i takil si B atena aku, tentu mekuah ateta emaka si buniken si A i rumahta ibas kamar tamu. Jenari lewat si B, isungkunna kita, lit nge idahndu ku jenda kiam si B janahna maba kelewang, uga nge ninta njawabsa ?

Adi sikataken situhuna, maka si B mate i takili si A, tapi adi sikataken lalit maka kita enggo erbual (bohong) padahal jelas maka bual (bohong) emekap dosa ?

Ibas kasus enda uga dage seharusna, ngataken kata tuhu entah erbual ? Aku pribadi lenga pernah mengalami hal sibagenda rupana, kita pe mungkin sulit siakap guna njababsa uga dage seharusna erbual ntah ngataken si tuhuna ?

Kai dage banci siban silakoken ntah cara terbaik ibas mengatasi situasi extrem e ? Mungkin cara terbaik sibanci silakoken eme : mengajak si A guna istirahat, jenari si sungkuni kai masalah si terjadi antara si A ras si B ras mungkin Tuhan makeken dirinta guna mendamaiken kalak e duana (bisa Jadi).
Ibas study kasus enda ateta ngatakenca ibas ngataken si tuhu tetap nge ibutuhken kepentaren (hikmat) ibas Dibata nari sebab kebenaren tetaplah kebenaren. Alu bage dage maka la lit istilah erbual guna kiniulin (bohong demi kebaikan).

Secara prinsip aku setuju kerna temata “Kataken Si Tuhu” hanya perlu kebijaken ibas nuriken si tuhu. Adi si bandingken kubas kuan – kuan karo “belaskenlah kata teng – teng” ibas pengertinku, maka ibas ngatakenca nge perlu kebijaksanaan labo gelah ula rubat tapi uga gelah kata si ibelasken e mereken pengertin man simegikenca. Adi kita erlajar ibas kegeluhen Yesus, Yohanes Pembabtis, Paulus ras nabi – nabi PL maka kerinana labo pernah melasken “kata teng – teng” ibas pengertina “asal tuan senang” tapi tetap tegas ras ertanggung jawab ibas kerina si ibelaskenna dingen kerina si ikatakenna kata tuhu bandingken ka pe ras Jeremia ibas oraten PJJ-nta. Jeremia si tetap nuriken kata tuhu kerna kecibal kalak Israel si itaban kalak Babel ras siap menanggung resiko ras bertanggung jawab ibas setiap kata si ibelaskenna.

Dage tetap memang ibutuhken keberanian ras kebijaksanaan guna nuriken “kata tuhu” (terus terang), Yesus enggo ngajarken teladan e man banta nina “Kataken ue adi ue ras kataken lang adi lang i darat sie kerina bual kap” ertina Yesus sendiri la senang nandangi permainan kata – kata (lip service) dage erlajarlah guna ngataken situhu alu penampat Kesah si Badia.

Amin.
Pekanbaru 22 Agust 2014.

Salam ras sentabi.
Tulisen enda sifatna hanya suplemen, labo bahan baku bahan PJJ – GBKP. Bimbingen baku tetap si i pedarat Moderamen GBKP, si isikapken PPWG GBKP. Bujur.

Senin, 30 Juni 2014

PA – Mamre “Gereja Eme Nande Man Kalak Si Tek” MZm 131 : 1 – 3



PA – Mamre 29 Juni – 05 Juli 2014

Tema     “Gereja Eme Nande Man Kalak Si Tek”
Ogen     MZm 131 : 1 – 3

Syalom.
           
Menaken kata ibas PA-Mamreta enda secara singkat kuturiken man banta piga – piga kerna gerejanta GBKP dingen labo ateta ibas membanggaken gerejanta. Secara organisasi gerejanta GBKP menaken ibas zaman Zending nari maka gerejanta GBKP enggo hadir i tengah – tengah kegeluhen masyarakat/jemaat alu maba berita keselamaten ibas Yesus Kristus ras sekaligus maba perubahen nandangi kerina bidang kegeluhenta khususna man masyarakat Karo, umpamana ibas bidang pendidiken, kesehaten ras perekonomian. Ertina melala hal si enggo ilakoken gerejanta guna pembangunen kemanusian, siteridah ibas keberpihakenna nandangi kepentingen masyarakat/jemaat si ilayanina ras seh asa genduari  tetap berusaha jadi pilar pembangunen kemanusian itengah – tengah kegeluhen masyarakat/jemaat silayanina, umpamana arah dahin si ilakoken Parpem GBKP, Alpha Omega, Panti Asuhen Gelora Kasih, YAPOS, Bank BPR, rsd. Bagepe ibas masa sigenduari maka gerejanta tetap jadi nande simehuli man kerina pengungsi Sinabung.

Secara kerohanian, gerejanta pe tetap berusaha menumbuh kembangken kerohanian jemaatna alu pengajaren teologi ras ibadah sibenar, alu pengarapen gelah ngawan niperpulungen la bengket kubas pengajaren sipapak ngidahperkembangen gereja sigenduari ija melala gereja si enggo “macam – macam”, si hanya ndarami keuntungen arah jemaatna guna kepentingen pengurus ntah orang – orang tertentu saja ibas gereja. Ngidah sie kerina kita selaku ngawan bas gerejanta patut kel sikataken bujur man Dibata erkiteken gerejanta GBKP tetap erdalan ibas kebenarenNa sebage gereja. Lit memang piga – piga pelayanen gerejanta sikurang sempurna tapi sie kerina labo ngatakenca gerejanta la berhasil jadi “nande” guna anggota jemaatna, emaka bicara lit berita “simemburukken gereja” alu hasil penelitian ntah kai gia gelarna, maka kerina sikurang sempurna e, mungkin jadi erkiteken kurangna sikap kepeduliannta, keseriusenta nandangi gerejanta. Sebab lit ka nge memang si idah anggota gereja ngeranai ras mandangi ngenca pirasatna, mulai kin arah programna seh kubas sierdahin gereja (Pdt/Pt/Dk/Pengurus PJJ-Kategorial) kerina ipandangina tempa lalit simehulina si ilakoken gereja. Tapi mamang ka ateta, enggo pe la iakapna cocok tapi tetap denga nge je ia lalap pas bagi kambing Kalameka ncedai karang ngenca pengkebetna. Me si mehulina min ndai adi keleng kin atena gerejana me labo min mandangi saja pirasatna, tapi uga ia ikut muat bagin ibas mendukung dahin gereja. Ku singetken enda man banta erkiteken gerejanta GBKP situhuna enggo berhasil ibas ndahiken dahinna sebage gereja, gia lit kurang ntah lebihna  eme siman pekenanta ras – ras kulebe enda selaku kalak singergai ras engkelengi gerejana.

Tema PA ras tujun Mamreta sendah enda ningetken ras sekaligus pengajuk  man banta uga seharusna kita selaku warga gereja (Mamre) gelah lebih ngergai ras ngkelengi  gerejanta GBKP sebab ije kap kita jadi ngawan niperpulungen ni Tuhan Yesus. Guna banci kita lebih ngergai ras engkelengi gerejanta, mari tole erlajar kita arah kesaksian Daud rikutken bahan PA-Mamreta Mzm 131 : 1 – 3
  • Mzm enda eme pertoton Daud man Tuhan ibas ia nggo nggejabken kerna lias ras keleng atae Dibata nandangi kegeluhenna sierbahanca ia jadi sekalak si sukses. Ibas pertotonna e Daud  mindo man Tuhan gelah ula min ia sempat jadi kalak si meganjang rukur entah pe jadi kalak simegombang erkiteken keberhasilenna. Ertina ibas pertotonna e Daud nggejapken maka Tuhan nge simemelihara kegeluhenna si erbahanca ia jadi kalak si sukses (ay. 31)
  • Ibas penggejapenna iarak – arak Tuhan Daud pe muji Dibata ibas pertotonna alu ngataken “....enggo puas dingen dame pe kuakap, bali ras sekalak anak, dame iakapna iampun nandena, bageme pusuhku damena”. Daud nggambarken dirina ikawali ras itemani Tuhan bali ras sekalak nande simperdiateken kerina kegeluhen anakna alu keleng ate situhu – tuhu (ay. 32).
  • Ibas kerina kiniulin Tuhan si enggo ialamina Daud pe njadiken pengalamen kegeluhenna ras Tuhan e jadi sada  kesaksin ras  sekaligus ngajuk kerina kalak Isarel gelah tetap ernalem ras tetap setia man Tuhan. (ay. 33).
Bageme Daud nggejabken pemeliharan Dibata nandangi geluhna ras naksikenca man Tuhan Dibata engekelengi kalak siernalem man baNa, alu mereken dameNa situhu – tuhu ibas kerina dampar kegeluhen ras naksikenna ibas kerina kegeluhenna. Ibas kegeluhenta pe pengalamen Daud enda banci  jadi ibas kegeluhenta alu ndatken pasu – pasu Tuhan  si simpar, emaka ibas kegeluhenta pe tetaplah kita tek man Tuhan singasup mereken kedamen situhu - tuhu man banta. Jenari ibas engkelengi gereja mari siusih salah sada sifat relegius situhu – tuhu ia ngergai ras engkelengi rumah pertoton sebab rumah pertoton emekap lambang kehadiren Dibata i doni, emaka ibas praktekna erkiteken kelengna ate kalak Jahudi nandangi rumah pertoton emaka kuja pe kalak e lawes tetap ingetna rumah pertotonna dingen ibas tep – tep ertoto maka la ia pernah  lupa notoken rumah pertotonna si enggo menyatu ras jiwana, gambaren penyatuan jiwa e bali ras dua kalak singenan, adi lenga jumpa lenga atena malem, emaka katawari pe lit perasaan tedeh guna jumpa rassa bageme perasaan kalak jahudi nandangi rumah pertoton.  Ibas kegeluhenta selaku Mamre si enggo nggeluh ibas kegeluhen si mbaru  maka sifat kegeluhen religiusta pe enggo melebihi sifat religius kalak Jahudi terlebih – lebih ibas kita ngergai ras engkelengi gerejanta, terlebih – lebih si idah uga gerejanta GBKP tetap jadi nande simehuli man kerina jemaatna/masyarakat, ibas njagai pertendinta gelah tetap ersada ras Dibata bagepe ngelakoken pelayanenna ibas ngelai kegeluhen jemaatna/masyarakat bagi singena ate Tuhan. Emaka mari kerina kita Mamre siergai ras sikelengi gerejanta alu erkarya ibasa seh maka kerina pagi jemaatna/masyarakat ermalem ate ibas kehadiren gerejanta GBKP.

Amin
Rantauprapat 30 Juli 2014. 

Salam
Selamat er PA - Mamre
Salam ras sentabi man banta kerina ibas kurang lebihna tulisen enda. Tulisan enda labo jadi bahan baku Mamreta-nta, tulisen enda hanya bersifat diskusi man banta ibas Blog enda. Bimbingen Mamre sibaku tetap si ipedarat Moderamen GBKP si isikapken Mamre Pusat.
Bjr Tuhan simasu – masu.

Sabtu, 28 Juni 2014

PJJ GBKP. “Erlajar Segedang Nggeluh” Kuan – Kuanen 15 : 31 – 33

PJJ Tgl 29 Juni – 05 Juli 2014

Ogen : Kuan – Kuanen 15 : 31 – 33
Tema : “Erlajar Segedang Nggeluh”

Syalom

Ibas menaken nulisken bahan sermon enda, kusungkun anak kami si sintua Teopilus si naik kelas dua SMP tahun enda. Ningku man bana, bang Teo : apa itu belajar dan apa gunanya kita belajar ? emaka nina njababsa : “belajar adalah sesuatu kegiatan dari tidak tahu menjadi tahu”. Alu jawapenna e maka ia hanya ngangkai erlajar e hanya “dari tidak tahu menjadi tahu”. Emaka ningku sekali nari nungkun man bana : Sampai kapan kita belajar ? nina ka ngaloi penungkunenku : selama hidup pak ! dan tidak cukup hanya sampai S3, kan Samsung sudah S5, sebentar lagi ada S6, S7 dan seterusnya nina sambil erhumor. Ibas jababna e senyum – senyum nari nge aku megi jababna.

Tema PJJ-nta sendah eme “Erlajar Segedang Nggeluh” ertujun guna ningetken man banta kerna pentingna erlajar dingen gelah kita la ermedu – medu ibas erlajar. Tema ras tujun PJJ-nta enda cocok  sebage salah sada strategi guna menunjang program gerejanta ibas “Peningkatan Kwantitas SDM Yang Berkwalitas”. Ertina alu erlajar iarapken maka reh meningkatna me kualitas jemaatta si semakin cerdas, terampil, kreatif, inovatif dingen nggeluh erkemalangen man Tuhan. Ibas pengarapen sibagenda la banci lang arus maka kita terus erlajar ibas segedang kegeluhenta. Umumna lit dua cara erlajar formal ras informal. Secara formal lit masa ras waktu siarus idalani ibas erlajar dingen ndatken ijajah sebagai tanda enggo tammat erlajar. Secara informal kita erlajar rah kerina si lit ras kai siterjadi ibas kegeluhenta sila i iket masa ntah waktu dingen la lit tammatna erkiteken ibas setiap waktu lit rusur perubahen siterjadi ras simpengaruhi umpamana situasi ras kondisi lingkungenta, kemajuan IPTEK kemajun zaman, rsd, alu bage maka la banci lang kita arus tetap erlajar guna banci meteh kai siterjadi,,mengatasi, beradaptasi, mengolah informasi, rsd.

Secara umum erlajar eme sada proses guna ndatken ketrampilen ibas membangun gagasen/pengangkaan nandangi informasi bagepe pengalamen, alu tujun gelah sekalak si erlajar banci mengubah pandangenna kerna diri, mengkondisiken diri, merekonstruksi mental, rsd. Ibas pengertin sienda me maka kita erlajar segedang nggeluh sebage sada usaha guna mengembangken ras nambahi kualitas diri ibas erbage – bage hal sierguna man dirinta ras man kalak sideban ras adi e terlaksana alu mehuli, emaka enggo sifungsiken dirinta alu mehuli terlebih  kegeluhenta ibas Tuhan.

Rikutken oraten PJJ-nta Kuan – kuanen 15 : 31 – 33, ituriken me man banta kerna ulih erlajar, akibat man si la nggit erlajar ras nuriken palas kerna kepentaren :
  • Ibas perulihenna, kalak singgit megiken ajar igelari ntah ndatken identitas kalak pentar. Erkiteken kalak pentar kin ngenca ngasup megiken kata ajar guna mengevaluasi diri alu la menolak/mengabaiken/meremehken pengajaren si isehken man bana (ay. 31).
  • Ibas perulihen sidebanna isingetken pe maka kalak pentar e ndatken kehamaten. Kehamaten e idatken erkiteken kepentaren (hikmat) mabai kegeluhen dem alu tindaken – tindaken kebijaksanaan ras tentu saja asakai kalak si dem alu kepentaren (kebijaksanaan) ihamati erkiteken kegeluhenna mereken makna simehuli man kerina manusia (ay. 33b).
  • Kenca isingetken dua perulihen kerna kalak si nggit megiken ajar maka penulis pe ningetken akibat man kalak si la nggit megiken ajar eme bana pe la iakapna merga. Ciri kegeluhen kalak sibage biasana, la mpersoalken kerna si benar ntah salah, la nggedang rukur/ertimbang ibas kai si atena ilakokenna ras la memperhitungken akibat ibas kai si ilakokenna (ay. 32a).
  • Ibas nuriken palas kerina kepentaren, penulis Kuan – kuanen tetap menekanken, erkemalangen man Tuhan nge palas kerina persekolahen. Alu pengertin maka ibas erkemalangen e lit rasa hormat ras ketaaten si situhu – tuhu ibas megiken, ngergai ras ndalanken kerina perentah Tuhan sebage syarat utama guna ndatken kepentaren (ay. 33).
Bageme oraten PJJ-nta sekali enda nuriken man banta kerna uga kita sebage sekalak “Pembelajar” siarus erlajar segedang nggeluh, emaka mari dage erlajar kita ibas segedang geluhta, erlajar ibas erbage – bage hal guna ndatken makna kegeluhen si tuhu – tuhu alu pengajaren Tuhan. Ibas kai kita perlu erlajar ? ku kutip piga – piga ungkapen Andar Ismail nina : erlajarlah tahu diri ras mengenal diri alu nandai kelebihen ras kekurangenta, erlajarlah nandai kalak sideban ras ngaloken kalak sideban uga litna, erlajarlah ngataken bujur ibas kerina hal, erlajarlah menghadapi kesuliten kegeluhen sebab la selamanya kegeluhenta enda erdalan alu mulus, erlajarlah jujur ibas kerina hal, erlajarlah jadi kalak bijak, ngatur waktu, njaga kesehaten ras ertanggungjawab, erlajarlah sabar, mengalah, memaafkan, erlajarlah ibas menerima keadaan, erlajarlah menyuruh diri sendiri ras melarang diri sendiri, erlajarlah memanfaatken kesempaten entah menciptaken kesempaten, erlajarlah hemat, rajin, ulet, tangguh, gigih, erlajarlah berjiwa besar, mengahargai perbedaan, mengagumi kalak siberhasil, erlajar memuji kalak siberprestasi, ras erlajarlah menghitung hari bagi nina pe Mzm “Dage ajari kami ngertiken uga gendekna umur geluh kami, gelah kami jadi kalak pentar” (Mzm 90 : 12) alu menyadari maka geluh enda kentisik kap ngenca, ras alu pertoton man Tuhan ninta “Tuhan ajarilah aku …” (Mzm 119).

“Selamat Menjadi Seorang Pembelajar”

Amin.
Rantauprapat 28 Juni 2014

Selamat PJJ.
Salam ras sentabi man banta kerina ibas kurang lebihna tulisen enda. Tulisan enda labo jadi bahan baku PJJ-nta, tulisen enda hanya bersifat diskusi man banta ibas kita Group enda. Bimbingen PJJ sibaku tetap si ipedarat Moderamen GBKP si isikapken PPWG GBKP.
Bjr Tuhan simasu – masu.