HIDUP DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”
(Flp 1 : 21).

Saudara – saudari di dalam kasih Yesus Kristus :
Hari ini disini kita berkumpul dalam duka
oleh karena orang tua yang terkasih dari saudara kita Nd. Hengki Br
Sinuraya, Bp. Anggel Sinuraya dan Aditiana Br Sinuraya, yang kita kenal
dengan (Biring, Hengki atau Biring Anggel Br. Sembiring) telah kembali
ke Bapa disurga.
Saudara – saudari dan keluarga besar Sinuraya yang terkasih :
Kami seluruh jemaat Rg. GBKP. Pekanbaru
serta seluruh keluarga yang berkumpul disini, ikut turut berdukacita
yang sedalam – dalamnya atas kembalinya orang tua yang kita kasihi dan
kehadiran kami disini mengatakan bahwa bukan hanya keluarga yang
berdukacita atas berpulangnya orang tua yang kita kasihi tetapi kami
juga merasakan duka yang dirasakan oleh keluarga.
Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus :
Mungkin jikalau bisa, kita akan meminta
kepada Tuhan “SUPAYA JANGAN ADA YANG DISEBUT DENGAN KEMATIAN”. Karena
kematian akan selalu memberikan duka kepada keluarga yang ditinggalkan,
sehingga duka itu membuat begitu banyak tangisan dan air mata yang
keluar dari mata serta hati yang sangat terasa sesak diakibatkan oleh
kematian tersebut.
Tapi apakah permohonan yang kita
sampaikan kepada Tuhan itu akan terkabul ? Tentu saja tidak. Tuhan tidak
akan mengubah ketetapan yang telah Ia tetapkan tentang kematian dan
kebangkitan dan kita mengetahui bahwa Kristus sendiri mengalami kematian
dan kebangkitan. Jikalau demikian adanya, maka kita tahu
bahwa kematian adalah kebangkitan dan kehidupan yang membawa kita kepada
kehidupan yang kekal sama seperti Kristus dan oleh itu juga maka setiap
orang percaya yang mati, juga akan bangkit dari kematian serta akan
hidup di dalam kekekalan.
Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Yesus Kristus :
Ada perlombaan yang disiarkan TV yaitu
lomba sepeda lambat. Perlombaan ini berbeda dari lomba balap sepeda
biasanya, yaitu saling berlomba cepat menuju garis finish, tetapi lomba
ini adalah lomba yang paling lambat mencapai gais finish.
Dalam lomba sepeda lambat ini para
peserta harus mengayuh sepedanya, tetapi bukan untuk berebut sampai di
garis finish, melainkan justru berlomba paling lambat sampai di garis
finish. Oleh itu setiap peserta akan sangat berusaha menjaga
keseimbangan tubuhnya agar tidak sampai terjatuh dan menyentuh tanah dan
siapa yg paling lambat tiba di garis finish dengan kaki yang tidak
pernah menyentuh tanah dialah menjadi pemenang dari lomba tersebut.
Saudara – saudari yang terkasih :
Perlombaan ini tidak ubahnya seperti gambaran kehidupan manusia,
bagaimana manusia berdaya upaya semaksimal mungkin untuk tetap dapat
bertahan hidup serta berusaha menunda tiba di garis finish kematiannya.
Ada yg berusaha dengan hidup sehat dengan
cara berolahraga, mengatur pola makan hidup sehat makan vegetarian,
tidur teratur, bekerja teratur, jika sakit sampai berobat ke luar negri,
dsb, tetapi apapun itu usaha yang dilakukan manusia untuk dapat hidup
tetapi pada akhirnya manusia selalu tiba digaris finish kematiannya.
Dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa
semua manusia akan menemui ajalnya dan sering sekali kita melupakan
bahwa kematian itu pasti dan usaha yang kita lakukan hanyalah bersifat
penundaan akan kematian.
Saudara – saudari dan keluarga yang berduka :
Orang tua yang kita kasihi telah lama
menahan derita penyakit yang ia alami dan kami tahu bahwa usaha
pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh keluarga telah sangat baik.
Tetapi walau demikian jangan berkecil hati jika orang tua yang kita
kasihi akhirnya menemui ajalnya. Di dalam iman percaya kita mengaminkan
apa yang terjadi dan mengakui bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan
Allah kita.
Aminkanlah bahwa kehidupan dan kematian
menjadi kodrat bagian kehidupan manusia dan sebagai pengikut Kristus,
kita mengaminkan seperti Paulus berkata bahwa “HIDUP ADALAH KRISTUS DAN
MATI ADALAH KRISTUS” dan kita memaknainya dalam hidup yang memuliakan
Tuhan dan jika saatnya kita mati maka kematian kitapun memuliakan Tuhan.
Saudara – saudari dan keluarga besar Sinuraya yang terkasih di dalam Tuhan :
Berbahagialah atas orang tua kita yang
telah kembali kepada Tuhannya, karena kita tau selama hidupnya ia telah
memuliakan Tuhan dengan menerima Kristus sebagai juru selamatnya.
Saya sendiri yang membatis orang tua kita
ini dan di dalam pengakuannya ia sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus
Kristus adalah juru selamatnya dan oleh itulah jugalah saya berkata
kepada keluarga berbahagialah sebab sungguh berharga kematian orang yang
percaya kepadaNya.
Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Tuhan :
Kita yang hidup pada saat ini akan juga
mengakhiri hidup ini, kapankah akan berakhir mungkin beberapa puluh
tahun kedepan, mungkin belasan tahun kedepan atau mungkin sebentar lagi.
Tetapi ntah kapan pun kematian itu datang biarlah ia datang tetapi
selama kita hidu, marilah kita hidup dengan memuliakan Tuhan dan
memegang teguh prinsip seperti Paulus berkata ” HIDUP ATAU MATI ADALAH
KEUNTUNGAN”.
Demikianlah saudara – saudari dan keluarga yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus :
Saya mengakhiri renungan penggiburan duka
ini sampai disini dan kiranya Tuhan memberkati firmanNya bagi keluarga
dan bagi kita semua. Berbahagialah orang yang mati di dalam imannya
sebab Tuhan akan menempatkan ia di dalam kerjaan sorga yang telah Ia
persiapkan bagi seluruh anak – anakNya.
Amin.
Pdt. Israel H Sembiring. STh.
Pekanbaru. 14 Sept 2016.